Sep 18, 2011

Membunyikan Jari Tangan Ternyata Bisa Membahayakan Organ Tubuh

Tau gak sob, kalo kita sering ngebunyiin ruas-ruas jari itu bahaya looh... Mungkin bagi sebagian orang ngebunyiin jari itu gak apa-apa alias gak bakalan nimbulin bahaya. Atau kalo kena penyakit juga gak bakal berat-berat amat. Palingan juga jari diamputasi. *ini penyakit enteng bukan ya? Bayangin! Berapa kali sobat meluangkan waktu untuk sekedar membunyikan jari dalam sehari? Mulai dari bangun tidur. Saking pulesnya tidur, pas bangun badan kita serasa pegeeel banget. Ngebunyiin deh. Setelah bekerja keras, badan kembali pegel. Terus ngebunyiin lagi. Belum lagi disaat waktu santai, kita menyempatkan kembali untuk membunyikan jari.
Teorinya begini,

Sendi menghasilkan suara 'krak' ketika gelembung cairan di sekitar sendi meletus. Semua sendi di seluruh tubuh dikelilingi cairan sinovial, yaitu cairan bening dan kental. Ketika ente menekukkan jari untuk dibunyikan, ente udah nyebabin tulang-tulang yang bertemu di persendian saling tarik menarik. Akibatnya kapsul jaringan penghubung yg mengelilingi persendian meregang. Dengan meregangnya kapsul, ente meningkatkan volumenya. Dengan meningkatkan volume, maka tekana menjadi menurun. Oleh karena itu, ketika tekanan sinovial menurun, gelembung-gelembung terbentuk melalui proses yg disebut kavitasi. Ketika persendian diregangkan cukup jauh, tekanan di dalam kapsul meurun sedemikian rendah sehingga gelembung-gelembung meledak mengasilkan suara.

Dibuthkan waktu 5-10 menit agar gas bisa terlarut kembali kedalam cairan sendi. Selama periode itu, jari-jari tidak akan bergemeletuk lagi. Ketika gas udah terlarut kembali, kavitasi akan terjadi lagi, dan ente dapat mulai ngebunyiin jari-jari tangan lagi.

"Apakah kavitasi semacam ini merusak?" Menurut Anatomy and Phsychology Instructor Cooperative hanya ada satu penelitian yang mendalam yang dipublikasikan. Penelitian dilakuan oleh Raymond B. dan dipublikasikan dalam Journal of Manipulative and Phsychological Therapeutics yang meneliti 300 orang yg senang membunyikan jari tangan untuk mencari kerusakan sendi. Hasilnya secara umum adalah kalo ente terlalu sering membunyikan jari tangan, bisa menyebabkan kerusakan. Gak ada hubungan yang nyata antara pematahan sendi dengan reumatik. Akan tetapi, kebiasaan menggeletukkan jari tangan akan memperlihatkan tanda-tanda beberapa kerusakan lainnya, termasuk kerusakan pada jaringan lunak pada kapsul sendi, penurunan kekuatan menggenggam, dan peningkatan pembengkakan tangan. *ngeri*

Kerusakan seperti ini besar kemungkinan disebabkan oleh peregangan ligamen yang cepat dan berulang-ulang di sekitar sendi. Seorang pitcher atau bahasa kitanya pelempar pada permainan meatball baseball mengalami pengaruh serupa di seluruh sendi tangan.

Selain sisi tv negatifnya, ada juga sisi positifnya. Sebuah bukti menyatakan adanya peningkatan mobilitas dalam sendi setelah digeletukan, otot di sekitar sendi menjadi rileks. Hal ini merupakan alasan mengap orang-orang merasa seger sehabis meninggalkan ruang penyembuhan tuang sendi, dimana kavitasi menjadi salah satu cara penyembuhan. Tulang punggung, lutut, siku, dan sendi lain yang dapat bergerak mampu menghasilkan suara gemeletuk.

Untuk membuktikannya, para ahli mencoba membuat sebuah model persendian untuk mengetahui darimana asalnya sumber bunyi ketika kita meretakkan buku-buku jari dan bagimana efeknya pada persendian.

Berdasarkan hasil riset tersebut, diketahui bahwa membunyikan buku-buku jari dapat memicu keluarnya cairan sinovial yang akan berubah menjadi udara bersamaan dengan keluarnya bunyi seperti retakan.

Pendekatan lain menyebutkan bahwa suara retakan berasal dari gesekan otot dengan permukaan. Apapun sumber bunyi tersebut, namun para peneliti mengingatkan bahwa meretakkan buku-buku jari tetap saja berbahaya.

"Gerakan membunyikan buku-buku jari adalah kebiasaan yang salah karena menyalahi aturan persendian normalnya dan dapat menghancurkan tulang-tulang rawan di dalamnya," ujar Edmund Edelma, ketua German Rheumatologists Association (BDRh)
"Jika kebiasaan ini dilakukan terus menerus maka dapat menimbulkan penyakit sendi yang kronis di kemudian hari," tambah Edelma.
 

0 comment:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...