Oct 9, 2012

WEWENANG, DELEGASI, DAN DESENTRALISASI




Wewenang
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):

1. Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah

2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak

Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi
berikut:
-          Dia dapat memahami komunikasi
-          Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
-          Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
-          Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut

Pelimpahan / Pendelegasian Wewenang
Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

Manfaat Pelimpahan Wewenang :
  1. pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut
  2. bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal
  3. penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab

Kendala dalam Pelimpahan Wewenang :
-          Kapasitas Staf yang terbatas
-          Kurang bertanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan wewenang

Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif :
  1. Kepercayaan atasan pada bawahan
  2. Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan
  3. Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan

Tindakan agar Wewenang Efektif :
-          Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
-          Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi
-          Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
-          Pelimpahan tugas yang akan diberikan
-          Intervensi pada saat yang diperlukan

Kekuasaan dan Pengaruh
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain. Artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga
berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
  1. Kekuasaan pribadi : kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
  2. Kekuasaan posisi : kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.

Factor yang mendasari adanya kekuasaan :
  1. Reward Power / Kekuasaan, Menghargai Kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya
  2. Coercive Power / Kekuasaan Memaksa, Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power
  3. Legitimate Power / Kekuasaan Sah, Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu
  4. Expert Power / Kekuasaan Keahlian, Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang
  5. Referent Power / kekuasaan Rujukan, kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut

Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
  • Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara
langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.

  • Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.

  • Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional. Fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.

Sentralisasi vs Desentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.



0 comment:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...